Transformasi Digital, Kunci Vital agar Bisnis Bertahan di Pada Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh negara di dunia dinilai merugikan banyak pihak, tidak benar satunya didalam sektor ekonomi. Bank Dunia pada Juni 2020 pun udah memprediksi dapat berjalan penurunan pertumbuhan ekonomi sampai 5,2 persen akibat pandemi pada tahun ini. Demi memitigasi perihal tersebut, banyak negara udah jalankan percepatan transformasi digital agency jakarta.

Hal ini dijalankan untuk membantu entrepreneur beradaptasi bersama pergantian pola tradisi konsumen supaya bisnis mampu selamanya berjalan. Beberapa negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, udah menyerukan transformasi digital bersama berbagai stimulan perlindungan kepada pengusaha. Tidak berbeda dari Singapura dan Malaysia, Presiden Joko Widodo pun menghendaki para entrepreneur menjadikan pandemi sebagai momentum percepatan transformasi digital. Hal selanjutnya disampaikan Jokowi waktu terhubung rapat terbatas “Perencanaan Transformasi Digital” di Istana Merdeka .

Presiden Jokowi terhitung menyinggung hasil survei IMD World Digital Competitiveness pada 2019 yang tunjukkan Indonesia masih berada di peringkat ke-56 dari 63 negara. Ia menyebutkan bahwa peringkat Indonesia masih berada di bawah lebih dari satu negara ASEAN lainnya. Sebut saja Singapura berada di posisi ke-2, Malaysia di posisi ke-26, dan Thailand di posisi ke-40. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi yakin bahwa transformasi digital yang masif mampu tingkatkan level daya saing Indonesia. Dampak bagi bisnis Harus diakui, pandemi Covid-19 berdampak besar pada bisnis, baik bisnis skala kecil, menengah, dan besar.

Beberapa dampaknya mulai dari penutupan kantor, outlet, pabrik sampai pemutusan hubungan kerja. Plt Direktur Utama PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) Roby Roediyanto mengatakan, efek selanjutnya dapat lebih mulai bagi bisnis yang belum jalankan transformasi digital. “Sebab, berbagai kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan memicu operasional bisnis harus turut menyesuaikan. Ini dijalankan untuk memelihara produktivitas kinerja selamanya optimal dan memelihara kebugaran pekerja dari paparan Covid-19,” jelas Roby. Dengan pemberlakuan work from home (WFH) di banyak perusahaan, manajemen perlu sistem yang mampu membantu seluruh tim berkoordinasi fungsi meyakinkan operasional mampu berjalan bersama baik.

Bagi perusahaan yang menerapkan work from office (WFO), perusahaan pun direkomendasikan untuk menyiapkan protokol kebugaran untuk memelihara karyawan dari bahaya Covid-19, mulai dari jalankan deteksi suhu, penyemprotan disinfektan, sampai penyediaan masker bagi karyawan. Bahkan, sejumlah perusahaan jalankan rapid/swab test untuk meyakinkan karyawan bekerja di lingkungan yang aman dari penularan Covid-19. Tidak hanya perusahaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat, kira-kira 45 persen pelaku bisnis mikro kecil dan menengah (UMKM) kini mulai mengfungsikan platform niaga elektronik sejak pandemi Covid-19 melanda. “Dengan pergantian pola konsumen didalam melacak informasi dan belanja produk, seperti melonjaknya pemanfaatan layanan e-commerce, pesan antar, dan pembayaran digital, memicu transformasi digital dirasa dapat membantu entrepreneur beradaptasi pada pergantian ini,” ujar Roby.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat, kira-kira 45 persen pelaku bisnis mikro kecil dan menengah (UMKM) kini mulai mengfungsikan platform niaga elektronik sejak pandemi Covid-19 melanda. Tahapan transformasi digital Roby menyebutkan bahwa sebelum saat menuju ke langkah digitalisasi, penguatan mental didalam bertahan menghadapi krisis diperlukan perusahaan. Data McKinsey tunjukkan bahwa kira-kira 10 persen perusahaan yang berhasil keluar dari krisis bersama lebih kuat menerapkan mentalitas bertahan dari krisis.

Mentalitas ini dinilai mampu memasang perusahaan pada posisi paling baik untuk mengatasi krisis. Berdasarkan anggapan McKinsey, tidak benar satu kunci utama perusahaan mampu bertahan dari krisis adalah kapabilitas merespons krisis ekonomi lebih awal bersama pendekatan yang terukur. Perusahaan yang miliki kapabilitas selanjutnya ternyata tunjukkan kinerja terbaik, apalagi sesudah krisis berakhir. Selain itu, Roby menyebutkan bahwa transformasi digital terhitung harus diamati sebagai perjalanan supaya para chief executive officer (CEO) harus mengembangkan roadmap yang jelas bersama perhitungkan pola perilaku pelanggan dan supplier.

“CEO tidak hanya diharapkan untuk menentukan arah bisnis baru, namun mampu sesuaikan struktur untuk membangun bisnis di didalam bisnis supaya perusahaan mampu berkesinambungan dan mendiversifikasi sumber potensial untuk pertumbuhan di jaman depan,” kata Roby. Dengan kata lain, pada tahapan ini perusahaan perlu tim teknologi yang mumpuni fungsi membantu upaya transformasi perusahaan secara digital. Kendati demikian, untuk mengawali transformasi digital diperlukan pula waktu dan sumber daya manusia yang tidak sedikit.

Belum ulang tersedia risiko kegagalan didalam mengembangkan sistem. Data Deloitte tunjukkan bahwa 31 persen entrepreneur yang disurvei menemukan masalah keamanan dan privasi didalam transformasi digital. Namun, menurut Roby masalah itu masih mampu diatasi asalkan miliki perhitungan yang efisien, pemilihan partner yang tepat, dan juga miliki portofolio jelas bersama proyek skala besar. “Dengan begitu, potensi keresahan yang barangkali berjalan mampu diminimalisasi supaya manajemen mampu tetap fokus pada pengembangan perusahaan,” ujar Roby. Masalah keamanan didalam information siber terhitung mampu dihindari bersama pemilihan cloud computing dan information center yang terpercaya.

Dalam transformasi digital, cloud computing dan information center adalah enabler utama yang membantu perusahaan menghasilkan inovasi teknologi, seperti big information analytics, machine learning, augmented reality, chatbots, internet of things (IoT), dan banyak lagi. Cloud computing kini tengah populer didalam membantu perusahaan mengembangkan teknologi software as a layanan (SaaS) supaya mampu diakses kapan dan dari mana saja. Flou Cloud, misalnya.

Sebuah cloud services dari Telkomsigma ini udah mengkombinasikan solusi Infrastructure as a Service (IaaS) seperti compute, storage, network, dan security dan juga berbagai Software as a Service (SaaS) yang dimaksudkan untuk membantu UMKM dan startup didalam pengembangan teknologi perusahaan. Digitalisasi sebagai pencegahan Covid-19 di tempat kerja Transformasi digital ternyata terhitung turut membantu operasional bisnis didalam menerapkan protokol kebugaran bersama lebih baik.

Berbagai solusi mampu digunakan, mulai dari self-assessment system untuk memilih kesiapan WFO, layanan touchless di tempat elevator dan pintu, sampai thermal camera yang terintegrasi bersama face detection untuk mengetahui pemanfaatan masker. Adapun tidak benar satu produk thermal camera yang udah ada di Indonesia dan tawarkan solusi teknologi canggih adalah Nutech Thermal Camera. Sistem kamera pendeteksi suhu ini mampu diintegrasikan bersama sistem human resources (HR) perusahaan mengfungsikan application programming interface (API). Dengan begitu, sistem kamera mampu memindai dan merekam information sampai 30.000 wajah ke didalam satu perangkat yang terhubung bersama database pegawai di sistem HR, lengkap bersama nama. Optimalisasi kesibukan operasional jarak jauh Komunikasi dan koordinasi harus selamanya berjalan selama bekerja dari rumah.

Untuk membantu perihal tersebut, entrepreneur mampu memilih layanan video conference, seperti Microsoft Teams dan CloudA, cocok kebutuhan tim. Selain itu, untuk membantu sistem operasional dan monitoring performa produktivitas, perusahaan mampu mengfungsikan sistem enterprise resource planning (ERP). Namun demikian, tersedia tantangan lain yang keluar dari penerapan WFH, yaitu tentang persetujuan dari sebuah kesepakatan. Biasanya, persetujuan perlu sinyal tangan sebagai bukti kesepakatan. Oleh sebab itu, operasional perusahaan secara jarak jauh ini perlu teknologi digital signature atau sinyal tangan digital. “Dengan terdapatnya teknologi itu, sistem administrasi perkantoran mampu beroperasi secara digital tanpa terhalang oleh dokumen yang belum ditandatangani atau pengiriman yang tertunda,” jelas Roby.

Di didalam sinyal tangan digital, terkandung kunci publik dan kunci khusus yang dikeluarkan oleh sebuah badan yang bernama Certification Authority (CA). Kedua kunci ini mengoptimalkan tingkat keamanan bersama melupakan dampak pemalsuan dokumen dan sinyal tangan, dan juga meminimalisir dokumen rusak dan hilang. Untuk tingkatkan fungsi operasional didalam suasana pandemi, perusahaan mampu pula menerapkan resource sharing. Penerapan ini berfungsi untuk kurangi beban biaya operasional. Layanan shared services merupakan layanan yang membagi tugas untuk mengatasi keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Infomedia lewat produk SharedVis, misalnya, mampu membantu penerapan shared services di tempat Human Resources, Finance & Accounting, dan General Affairs yang diharapkan mampu membantu efisiensi operasional perusahaan. Digitalisasi layanan perpajakan Transformasi digital terhitung diperlukan pada layanan publik untuk membantu masyarakat selamanya mampu jalankan transaksi di tengah pandemi Covid-19. Saat pandemi terjadi, keengganan masyarakat bertransaksi secara tunai dapat mendorong digitalisasi keuangan.

Transaksi digital terhitung membantu masyarakat memperoleh solusi yang aman dan cepat didalam bertransaksi. Robby mencontohkan, Telkompajakku, tidak benar satu unit bisnis TelkomMetra yang berikan solusi digitalisasi sistem perpajakan. Telkompajakku dihadirkan fungsi memberi tambahan layanan bagi harus pajak bersama solusi e-Faktur Host to Host.

Adapun layanan ini dapat membantu harus pajak mempersingkat sistem pembuatan e-Faktur secara otomatis dan meminimalisasi kekeliruan didalam pelaporan SPT. Solusi selanjutnya ternyata sangat membantu harus pajak untuk mampu mengurus perpajakan dari tempat tinggal dan terhindar dari bahaya Covid-19. Mereka terhitung mampu berkonsultasi dan mengirim laporan pajak tanpa harus sibuk datang ke Kantor Pelayanan Pajak.

Tingkatkan marketing digital Bisnis pastinya tidak hanya tentang operasional saja, namun terhitung marketing. Khusus untuk membantu kesibukan marketing di jaman digital, Roby menyebutkan bahwa waktu ini Telkom Indonesia miliki layanan pemesanan iklan digital yang bernama Adsqoo. “Selama adaptasi tradisi baru diberlakukan, Adsqoo mampu jadi pilihan untuk jalankan kesibukan marketing yang amat mungkin pemilik bisnis mengelola pemasangan iklan digital secara mandiri,” jelas Roby.

Setelah mendaftar layanan tersebut, pelaku bisnis dapat memperoleh akses untuk memilih produk iklan digital, seperti SMS Broadcast, SMS LBA, Google Ads, Facebook Ads, dan Digital Out Of Home (DOOH). Seluruh tahapan pemasangan iklan sampai pembayaran pun mampu dijalankan didalam satu platform supaya memudahkan pelaku usaha.