1. Buatlah lahan yang bagus
Dimulai dengan membersihkan lahan dari sisa-sisa panen sebelumnya. Itu termasuk membersihkan sisa-sisa tanaman yang ada di dalam tanah dan sisa-sisa tanaman yang ada di dalam tanah. Sisa-sisa tanaman di dalam tanah termasuk akar dan tunggul kayu yang busuk dibersihkan, kemudian dibakar dengan cara dibakar untuk menghilangkan siklus hidup hama seperti jamur dan bakteri yang ada disana.
2. Pembajakan lahan atau penggemburan
Penarikan bisa dilakukan dengan cara membajak atau menggunakan cangkul secara manual. Pelonggaran tanah sebaiknya dilakukan sebelum benih ditanam, agar tanah berpeluang mendapat sinar matahari. Pengeringan ini untuk membunuh kuman yang ada di dalam tanah, seperti jamur dan bakteri.
3. Periksa pH tanah dan pengapuran
Setelah pelepasan selesai dilakukan pengecekan pH tanah untuk memastikan pH tanah yang ideal untuk tanaman cabai. Jika pH di bawah 5,5 dolomit / orange, maka periksa kembali pH-nya. Jika masih di bawah 5,5 kapur maka dolomit akan tumbuh kembali hingga tanah memiliki pH yang ideal untuk tanaman cabai. Tanah dengan pH yang sangat rendah (asam) disukai oleh jamur dan bakteri.
4. Pembuatan bedengan
Selanjutnya buat bedengan. Rangka bedengan dibuat agar air hujan tidak basah dan lembap. Tanah yang sangat lembab adalah tempat terbaik untuk jamur dan bakteri. Ketinggian bedengan disesuaikan dengan kondisi tanah dan musim, jika pada musim hujan bedengan dibuat lebih tinggi.
5. Sebarkan pupuk kandang / pupuk organik
Menurut saya, pupuk kandang dan pupuk organik lainnya adalah pupuk yang paling baik sebagai bahan dasar tanaman cabai. Namun, yang terbaik adalah memfermentasi pupuk fermentasi sebelum digunakan. Fermentasi pupuk dapat menggunakan EM4 atau Trichoderma sp .. Untuk mencegah penyakit jamur, sebaiknya fermentasi menggunakan Trichoderma, sp.
Jamur Trichoderma, sp. berguna untuk mengurangi perkembangan jamur patogen di dalam tanah dan mencegah penyakit layu fusarium. Selain itu, aplikasi Trichoderma, sp. Bisa juga dilakukan dengan pencatatan akar tanaman cabai setiap 7-10 hari sekali.
6. Penerapan PGPR untuk mencegah penyakit layu bakteri
PGPR (Rhizobacter Growth Plant) atau “Bakteri Pertumbuhan” adalah kelompok bakteri akar yang berguna. Salah satu manfaat PGPR adalah mengurangi perkembangan bakteri penyebab akar, seperti Pseudomonas solanacearum penyebab kutil bakteri dan bakteri Xanthomonas oryzae penyebab penyakit bakterial.
Jika membutuhkan vacuum frying untuk bisnis Anda, bisa beli pada tautan tersebut ya!.