Metode Pembelajaran Mata kuliah Anti-Korupsi

Berikut beberapa sistem evaluasi yang dapat diaplikasikan dalam matakuliah Anti-korupsi. Tiap sistem pada intinya harus memberinya faktor problem-based learning untuk mahasiswa, bahkan juga bawa pada masalah solving pada tiap permasalahan yang diulas.


  1. IN-CLASS DISCUSSION

  • Tujuan: untuk tumbuhkan kesensitifan (awareness) dan membuat rangka berpikir (frame-work of thinking).
  • Aktivitas: pengutaraan oleh dosen dan membahas konsep-konsep berkaitan korupsi dan anti-korupsi.

  1. CASE STUDY

  • Tujuan: untuk tingkatkan kesensitifan mahasiswa pada kasus korupsi dan sanggup menganalisis atas dasar konsep-konsep yang diberi.
  • Disisipkan pada tiap tatap muka perkuliahan untuk tiap ulasan
  • Aktivitas: membahas kasus – kasus berkaitan dengan topik yang diulas, seperti kasus korupsi, kasus factor pemicu korupsi, kasus imbas korupsi, kasus pergerakan pembasmian korupsi di negara lain, dan lain-lain.
  • Karakter study kasus dianjurkan bukan hanya berbentuk kasus grand corruption yang dikenakan hukum, tetapi beberapa kasus petty corruption dan masalah korupsi yang kerap ditemui mahasiswa; bukan hanya kasus korupsi tetapi best practice dalam memberantas korupsi atau mengaplikasikan good governance.
  • Sumber kasus dapat datang dari dosen atau mahasiswa.

  1. SKENARIO PERBAIKAN SISTEM (IMPROVEMENT SYSTEM SCENARIO)

  • Tujuan: Memberinya rangsangan ke mahasiswa supaya pikirkan penuntasan permasalahan secara riil (masalah solving)
  • Aktivitas: dosen memberinya satu bahan dialog untuk dibicarakan oleh barisan mahasiswa. Mahasiswa diharap membuat pola pembaruan mekanisme yang dapat menuntaskan permasalahan korupsi yang selalu terjadi pada kasus itu.

  1. KULIAH UMUM (GENERAL LECTURE)

  • Tujuan: untuk belajar dari pegiat atau beberapa orang di atas lapangan yang sanggup memberikan inspirasi dan menjadi role mode untuk mahasiswa
  • Aktivitas: mendatangkan seorang pembicara tamu untuk share pengalaman dan kita dalam memberantas dan menahan korupsi di dunia kerjanya.
  • Pembicara tamu ialah beberapa tokoh yang dikenali sebagai corruptor-fighter di sektornya masing-masing seperti beberapa tokoh KPK, pebisnis, politikus, pemuka agama, petinggi pemerintahan, dan sebagainya.

  1. DISKUSI FILM

  • Tujuan: memakai media film sebagai media evaluasi lewat kemampuan audiovisual.
  • Aktivitas: memutar film dokumenter korupsi atau anti-korupsi, selanjutnya membahas dengan mahasiswa.
  • Beberapa hal yang dapat dibicarakan mahasiswa misalkan berkaitan wujud korupsi yang terjadi, masalah yang ditemui sang koruptor atau orang yang menolong berlangsungnya korupsi, dan lain-lain. Dialog dapat diperkaya dengan pengalaman sama yang sempat ditemui oleh mahasiswa.

  1. INVESTIGATIVE REPORT

  • Tujuan: mahasiswa mempunyai kapabilitas untuk mengenali dan menganalisa sebuah tindak korupsi yang riil terjadi di sekitar lingkungan atau wilayah di tempat, dan membuat laporan korupsi yang efisien dan impactful.
  • Aktivitas: sebagai interograsi lapangan yang sudah dilakukan dalam periode beberapa minggu. Barisan mahasiswa tentukan tindak korupsi dan lokasinya, lakukan interograsi dengan tehnik yang betul, membuat laporan berisi kasus, data dan analitis konseptual, dan merepresentasikannya di kelas. Mahasiswa bisa memakai camera, video dan recorder untuk kumpulkan data dan info sebagai bukti benar.
  • Tindak lanjut hasil dari interograsi: dapat disosialisasikan ke warga lewat media lokal atau langkah lain, hingga menebarkan kesadaran anti-korupsi ke lingkungan yang bertambah luas.
  • Kampus misalkan dapat bekerja bersama dengan Komisi Pembasmian Korupsi (KPK) memberinya materi tehnik interograsi yang jenjangnya disamakan dengan kekuatan mahasiswa dan tujuan matakuliah
  • Mahasiswa memperhatikan dan ikuti beragam kasus korupsi dan proses penyelidikan, dan dinamika kerja pemerintahan dan peranan warga dalam pergerakan memberantas korupsi.
  • Aktivitas: mahasiswa ketahui berlangsungnya beragam kasus korupsi, memperhatikan perjalanan proses penyelidikan sebuah kasus, atau memperhatikan perubahan performa pemerintahan dalam usaha memberantas korupsi, dan lain-lain-melalui mass media seperti media massa, majalah informasi, tv.

  1. THEMATIC EXPLORATION

  • Tujuan: membuat langkah berpikir (way of thinking) yang mendalam dalam mengeruk sebuah kasus.
  • Aktivitas: mahasiswa lakukan pengamatan pada sebuah kasus korupsi atau sikap koruptif, selanjutnya menganalisa dari beragam sudut pandang sosial, budaya, hukum, ekonomi, politik dan lain-lain. Mahasiswa bisa juga lakukan pengamatan perbedaan sudut pandang atau langkah penuntasan pada satu tipe kasus yang sama dari warga atau negara yang lain.

  1. PROTOTYPE

  • Tujuan: implementasi keilmuan atau keunikan perguruan tinggi berkaitan atau keunikan lokal dalam kerangka anti-korupsi; atau mengeksploitasi korupsi dan anti-korupsi.
  • Aktivitas: mahasiswa membuat prototipe tehnologi berkaitan beberapa cara penang- gulangan korupsi.

  1. PROVE THE GOVERNMENT POLICY

  • Tujuan: mengawasi aktualisasi janji pemerintahan sebagai wujud kredibilitas.
  • Aktivitas: barisan mahasiswa lakukan penilaian, riset ke lapangan untuk menyaksikan kecocokan janji pemerintahan yang disosialisasikan lewat kampanye/banner/ iklan/informasi proses di beberapa lembaga dengan aktualisasi di atas lapangan.

  1. EDUCATION TOOLS

  • Tujuan: membuat media evaluasi yang inovatif untuk fragmen pengajaran resmi atau khalayak dalam rencana pergerakan anti-korupsi.
  • Aktivitas: barisan mahasiswa merealisasikan kreativitasnya dalam membuat desain beragam jenis produk yang menjadi media evaluasi anti-korupsi.

Sumber: https://www.seputarpengetahuan.co.id/