Mengenali Kelebihan Burung Merak Yang Wajib Diketahui

Dengan ekornya yang besar dan beragam warna yang ceria, burung ini sudah lama memikat beberapa pemerhati manusianya — dan kami masih pelajari rahasianya. Sebagai contoh, sebuah riset yang belakangan ini diedarkan dalam The British Journal of Animal Behavior menjelaskan jika saat burung merak mengipasi kereta hiasnya untuk beberapa wanita sepanjang musim kawin, bulunya bergetar, keluarkan suara frekwensi rendah yang tidak ada di telinga manusia.

Tergantung pada apa mereka ingin menarik betina dari jarak jauh atau dekat, mereka bisa mengganti suara dengan menggoyahkan sisi bulu yang berbeda. (Mereka bukan salah satu hewan yang membuat suara infrasonik. Gajah hasilkannya dengan pita suaranya, yang kemungkinan bisa berbicara dalam jarak jauh.) Berikut sejumlah bukti menarik https://suhukicau.com/ yang lain mengenai burung yang mengagumkan ini.

1. Cuman burung jantan yang sesungguhnya ialah “burung merak “. Istilah kelompok untuk burung-burung ini ialah “merak.” Lelaki ialah “burung merak” dan wanita ialah “merak betina.” Bayi-bayi itu disebutkan “peachicks “.

2. Sebuah keluarga merak disebutkan “perkumpulan. Sekumpulan burung terkadang disebutkan “kesombongan”, “penghimpunan”, atau bahkan juga “acara pesta “.

3. Mereka tidak dilahirkan dengan bulu ekor mewah. Persik jantan tidak mulai tumbuhkan kereta menonjol mereka sampai seputar umur tiga tahun. Kenyataannya, susah untuk ketahui tipe kelamin peachick karena mereka nyaris sama dengan ibunya. Seputar 6 bulan, jantan mulai akan berbeda warna [PDF].

4. Mereka tidak harus dibunuh untuk diambil bulunya. Untungnya, burung merak melepas keretanya tiap tahun sesudah musim kawin, hingga bulunya bisa dihimpun dan dipasarkan tanpa burung yang terluka. Usia rerata burung merak di alam liar ialah seputar 20 tahun.

5. Mereka dapat terbang, walau kereta mereka benar-benar besar. Bulu ekor merak dapat capai panjang enam kaki dan membuat seputar 60 % dari panjang badannya. Walau proporsinya aneh, burung itu terbang secara baik, bila tidak begitu jauh.

6. Ada merak putih. Karena pembiakan selective, merak jantan di penangkaran umumnya menantang trend beragam warna untuk semuanya bulu putih. Ini disebutkan leucisme, dan itu karena perubahan genetik yang mengakibatkan raibnya pigmentasi. Burung merak ini kerap disalahmengertikan sebagai albino, tapi bukanlah mempunyai mata merah, hewan dengan leucisme menjaga warna mata normalnya.

7. Burung merak ialah makanan sedap di era pertengahan. Burung-burung itu diambil, dipanggang, dan didandani kembali dengan bulunya supaya seperti terlihat kondisi aslinya di atas meja makan. Berikut panduan presentasi dari 1 resep:

“Wynde the skyn dengan bulu dan ekornya badan, Dan berikan ia sebagai iapernah hidup”

Burung-burung itu kemungkinan nampak elok, tapi beritanya rasanya tidak enak. “Itu keras dan kasar, dan dinilai oleh dokter karena susah diolah dan hasilkan komedi yang jelek,” catat Melitta Weiss Adamson dalam bukunya Food in Medieval Times.